Shalatmu Lima Waktu, Tapi Apakah Hatimu Pernah Sujud?
Pendahuluan:
Ritual atau Penghambaan?
Setiap hari kau shalat lima waktu.
Gerakan demi gerakan kau lakukan, ayat demi ayat kau baca.
Tapi tanyakan pada dirimu: Apakah hatimu
ikut sujud, atau hanya tubuhmu yang tunduk?
Jika shalat adalah pertemuan dengan Tuhan,
mengapa kau sering terburu-buru?
Jika shalat adalah sumber ketenangan, mengapa setelahnya kau masih gelisah?
Jika shalat adalah jalan menuju keikhlasan, mengapa setelahnya kau masih
terikat dunia?
Mungkin selama ini, kau hanya bersujud secara fisik, tapi hatimu masih tegak berdiri!
Apakah Kau
Menjadikan Shalat Sebagai Kewajiban atau Kebutuhan?
Banyak orang shalat karena takut dosa, takut neraka, takut azab.
Tapi apakah itu ibadah, atau sekadar usaha melindungi diri?
Jika Tuhan menghapus dosa dan neraka hari ini,
apakah kau masih akan shalat?
Ataukah kau hanya shalat karena ada ancaman dan imbalan?
"Kau
shalat karena cinta atau karena takut?"
Gerakan
yang Kosong, Lisan yang Hampa
Kau
ruku’, tapi hatimu sombong.
Kau sujud, tapi egomu lebih tinggi dari
tanah yang kau cium.
Kau membaca ayat-ayat Tuhan, tapi lebih
percaya pada uang dan jabatan.
Kau menghadap kiblat, tapi hatimu lebih
condong pada dunia.
Jika hatimu masih penuh ambisi dunia, apakah
itu sujud yang sejati?
Jika shalatmu tidak membuatmu lebih baik, apakah kau benar-benar shalat?
"Berapa
banyak orang shalat, tapi tetap berbuat zalim?"
"Berapa banyak orang sujud, tapi
hatinya masih mendewakan dunia?"
Sujud
yang Sejati: Lebur dalam Tuhan
Sujud bukan sekadar menempelkan dahi ke tanah.
Sujud adalah kehancuran total ego di hadapan Tuhan.
Sujud
adalah ketika kau tidak lagi merasa memiliki apa pun.
Sujud adalah ketika dunia tidak lagi
menggenggam hatimu.
Sujud adalah ketika kau bukan lagi
"aku", melainkan hanya hamba.
Ketika kau benar-benar sujud, yang tersisa
hanya Tuhan.
"Tidak
ada lagi kepentingan diri, hanya kepasrahan total kepada-Nya."
"Tidak ada lagi kesombongan, hanya
kesadaran bahwa kau bukan siapa-siapa."
Kesimpulan:
Apakah Hatimu Pernah Sujud?
Mudah bagimu untuk shalat lima waktu.
Tapi sulit bagimu untuk benar-benar
sujud.
Jika shalatmu tidak mengubahmu, periksalah
hatimu.
Mungkin selama ini kau hanya menjalankan ritual, tapi tidak beribadah.
Karena ibadah
bukan sekadar perbuatan, tapi ketundukan hati yang sejati.
"Jasadmu sujud di tanah, tapi apakah
hatimu pernah sujud di hadapan-Nya?"
0 komentar:
Post a Comment