1.1 Pemahaman Gambar Bergerak
Sadarkah kita kalau ketika nonton film, pada dasarnya kita telah terkena pengaruh ilusi? Ilusi yang dimaksud di sini adalah ilusi terhadap salah satu indera kita, yaitu mata. Film sebenarnya merupakan rangkaian bingkai - bingkai gambar diam. Masing - masing bingkai merekam perubahan yang terjadi pada subjek. Setelah diputar dengab kecepatan di atas 20 bingkai per detik, kita dapat memdeteksi perpindahan antar bingkai tersebut. Terjadilah ilusi di otak kita.
Sadarkah kita kalau ketika nonton film, pada dasarnya kita telah terkena pengaruh ilusi? Ilusi yang dimaksud di sini adalah ilusi terhadap salah satu indera kita, yaitu mata. Film sebenarnya merupakan rangkaian bingkai - bingkai gambar diam. Masing - masing bingkai merekam perubahan yang terjadi pada subjek. Setelah diputar dengab kecepatan di atas 20 bingkai per detik, kita dapat memdeteksi perpindahan antar bingkai tersebut. Terjadilah ilusi di otak kita.
1.2 Standar Film/Video Dunia
Nah, di bidang perfilman dan video ada tiga standar kecepatan putar tiap detiknya ( frame per second - fps ). Standar tersebut adalah :
Nah, di bidang perfilman dan video ada tiga standar kecepatan putar tiap detiknya ( frame per second - fps ). Standar tersebut adalah :
Standar
|
Kecepatan
Putar
|
Negara
|
Kualitas
gambar/resolusi
|
PAL
|
25 fps
|
Indonesia,
China, Australia, Uni-Eropa
|
VCD
(MPEG1) 288x352
DVD
(MPEG2) 720 x 576
|
NTSC
|
29,97 fps
|
Amerika,
Jepang, Kanada, Meksiko, Korea
|
VCD
(MPEG1) 240x352
DVD
(MPEG2) 720 x 480
|
SECAM
|
25 fps
|
Prancis,
Timur-Tengah, Afrika
|
|
Secara prinsip, semakin besar resolusinya, maka semakin bagus pula kualitas
gambarnya, namun semakin besar ukuran file videonya. Semakin besar kecepata
putar, semakin mulus/halus gerakan dalam film.
1.3 Format File Video Digital
Lalu apa itu MPEG? MPEG hanyalah salah satu metode kompresi untuk memperkecil ukuran file video. Pada metode MPEG ini menghilangkan informasi file yang mirip antara bingkai yang berdekatan, jadi hanya memakai salah satunya. Dengan metode ini, file video jadi relatif kecil, tetapi kualitas gambar dapat dapat dipertahankan. Contoh metode kompresi video yang lain adalah Intel Indeo, Quick Time, dan lainnya. Maka kita kenal dengan istilah codec (compressor-decompressor). Hasil kompresi MPEG adalah berekstensi MPG.
Sementara itu, Mov adalah format video hasil metode kompresi Quick Time. Ada pula format file video tanpa kompresi yang sering kita dengar format MPEG4 yang semakin populer.
Mengapa kulaitas film DVD lebih bagus dari VCD? Ya, terang saja ! Kepingan VCD memiliki daya tampung sebesar 700 Mega byte. Sementara itu, keping cakram DVD berkapasitas Giga Byte. saat ini telah muncul DVD dual layer yang berkapasitas 8 GB. Denga ruang yang begitu lapang tersebut, kita tidak perlu mengompresi file video yang akan kita simpan dalam media rekam.
Lalu apa itu MPEG? MPEG hanyalah salah satu metode kompresi untuk memperkecil ukuran file video. Pada metode MPEG ini menghilangkan informasi file yang mirip antara bingkai yang berdekatan, jadi hanya memakai salah satunya. Dengan metode ini, file video jadi relatif kecil, tetapi kualitas gambar dapat dapat dipertahankan. Contoh metode kompresi video yang lain adalah Intel Indeo, Quick Time, dan lainnya. Maka kita kenal dengan istilah codec (compressor-decompressor). Hasil kompresi MPEG adalah berekstensi MPG.
Sementara itu, Mov adalah format video hasil metode kompresi Quick Time. Ada pula format file video tanpa kompresi yang sering kita dengar format MPEG4 yang semakin populer.
Mengapa kulaitas film DVD lebih bagus dari VCD? Ya, terang saja ! Kepingan VCD memiliki daya tampung sebesar 700 Mega byte. Sementara itu, keping cakram DVD berkapasitas Giga Byte. saat ini telah muncul DVD dual layer yang berkapasitas 8 GB. Denga ruang yang begitu lapang tersebut, kita tidak perlu mengompresi file video yang akan kita simpan dalam media rekam.
1.4 Film, Video Analog, dan Video Digital
Apa perbedaan antara film, video analog, dan video digital? Untuk film sendiri
menggunakan media rekam yang berupa pita yang berukuran 8mm dan memerlukan sebuah
proses di labortatorium untuk mengubah image laten di pita seluloid tersebut
menjadi image yang sifatnya permanen. Sama dengan pemrosesan film dibidang
fotografi analog.Metode penyajian/presentasinya pun berbedadengan video. Film
memerlukan ruang yang gelap total.
Semestara itu, video analog menggunakan media rekam berupa pita megnetik.
Cahaya dan suara diubah oleh sensor (CCD-Charge Coupling Devices)menjadi
gelombang elektromagnetik analog menurut frekuensi dan amplitudonya. Format
data analog ini memang lebih "kaya nuansa" dibandingkan dengan data
digital. Akan tetapi, karena setiap kali harus bergesekan dengan head player,
maka akan semakin banyak noise. Begitu pula, perekaman kembali ke generasi
berikutnya selalu disertai dengan penurunan kualitas. Format media rekam analog
berupa kaset yang sering kita jumpai antara lain Digital8 (Sony) dan MiniDV.
1.5 Linear dan Non-Linear Video Editing
Penyunting Video Analog sering disebuit sebagai Linear Video Eding.
Mengapa? Karena untuk menciptakan transisi antar-sambungan klip minimal dua
player video (VTR).
Kali ini kita dapat mengesar - geser sebuah klip dengan menggunakan Pc dan
perangkat lunak komputer, membatalkan langkah penyuntingan, mengulang perintah
dengan leluasa. Asal masih memiliki file [roject-nya kita dapat menyusun ulang
atau mengubah rekam dengan leluasa, tanpa memulai dari awal.
1.6 Kebutuhan Hardware PC
Ukuran File video yang begitu besar tentu memerlukan dukungan perangkat
keras (hardware) yang memadai agar proses penyuntingan dapat berjalan efektif
dan efisien. Spesifikasi PC yang kita perlukan adalah sebagai beikut:
a. Prosesor Intel Pentium dengan frekuensi 1
Giga Hertz atau lebih tinggi sepeknya
b. RAM minimal 256 mega byte (disarankan 512
mega byte atau lebih
c. Kartu Grafis (VGA) yang mendukung standart
Direct X
d. Satu hardisk berkapasitas sekitar 802 GB
dan kecepatan putar 7200 rpm sebagai tempat menginstal sistem operasi dan
software penyunting video
e. Satu hardisk berkapasitas besar (Sekitar
200 GB) untuk memnyimpan hasil-hasil penyuntingan video
1.7 Capture
Saat memindahkan data dari kamera ke pC kita memerlukan beberapa
perlengkapan. Jika kamrea kita sudah berformat digital, maka jenis koneksi
adalah menggunakan standar firewire IEE1394 (slot dan kabel firewire).
Sementara kalau kamera yang kita masih
menggunakan sinyal analog, kita menggunakan koneksi kabel USB 2.0 dan kabel RCA
audio serta kabel S-Video. Hal yang patut diperhatikan adalah penentuan
parameter capure, antara lain standar video (PAL atau NTSC), kualitas audio
(standar untuk DVD adalah 44,1 Mhz), dan kualitas gambar DV full quality,
AVI good, AVI better).
1.8 Tahap Ekspor/Perekaman Output
Jenis File ini sering disebut file project. Nah, dari file project inilah
kita dapat mengonversi ke format-format yang lain, seperti AVI, MPG1, serta
MPG2. File MPG1 setelah dibakar ke dalam VCD akan menjadi file .DAT. File DAT
inilah yang dapat dimainkan di player-player rumahan.
Saat kita hendak merekam adabaiknya kita memperhatikan daya
tampungukurannya, misalnya VCD yang hanya 700 mb. akibatnya jika file tersebut
terlalu besar untuk di masukan kedalam CD, maka file harus diturunkan kualitasnya
(dikompresi). Alternatif kedua, adalah pecahkan file projeck ke beberapa keping
CD.
1.9 Perlengkapan Lain
Selain dari beberapa peralatan tersebut diatas, masih ada beberapa alat
tambahan lainnya yang dipergunakan untuk sebuah proses editing video, yaitu
seperti CD Writer (CD_RW Drive atau DVD-RW Drive), microphone, speaker, dan
port TV Out.
0 komentar:
Post a Comment